Mengenal Format RAW Pada Kamera Dan Kelebihannya
Sebenarnya RAW bukan merupakan kepanjangan, singkatan atau akronim. Ia merupakan arti dari sebuah kata berbahasa Inggris yakni Mentah.
Jadi RAW = mentah. Mentah dalam bahasa Indonesia bisa berarti bahan baku, bahan yang belum diolah atau bisa di olah kembali, bahan yang belum matang dan lain sebagainya. Yang berarti format ini sangat cocok digunakan oleh fotografer profesional, yang ingin menambah sentuhan pada foto tersebut lewat proses editing misalnya untuk digital retouching.
Format ini pada dasarnya memiliki ukuran file yang cukup besar. Ukurannya sepadan dengan kualitas gambar yang dihasilkan. Selain itu, dalam format ini tersedia banyak sekali metadata yang dapat dilihat mulai dari kamera yang digunakan, tanggal, model pengambilan foto, kontras, jumlah warna dan lain sebagainya.
Kelebihan Mengambil Foto Dengan Format RAW
1. Mampu Menyimpan Semua Data Gambar
Keuntungan pertama dari format ini adalah kemampuannya menyimpan semua data-data gambar. Data-data tersebut tetap ada sekalipun sudah di edit. Misalnya begini, terkadang saat anda mengambil foto pemandangan, langit mungkin terlihat sedikit terang sehingga subjek yang di foto terlihat gelap. Jika anda menggunakan format JPG, ada metadata cahaya yang secara otomatis hilang. Karena pada dasarnya, gambar yang berformat JPG adalah gambar jadi atau final. Namun jika anda menggunakan format RAW, sejumlah besar informasi tetap akan tersimpan pada gambar, termasuk warna tadi. Sehingga, saat anda mengeditnya, anda bisa mengatur kontras langit yang terlalu terang itu agar subjek foto bisa kelihatan.
2. White Balance Mudah Diatur
Tahu gak apa itu White balance? Ini sebenarnya merupakan nada dari sebuah gambar. Nada ini berkaitan dengan tekstur dan warna. Misalnya begini, apabila white balancenya hangat maka gambar akan terlihat keemasan. Sementara, apabila white balancenya dingin maka gambar akan cenderung berwarna biru. Sebelum mengkonversi cahaya menjadi gambar, kamera biasanya akan mencari tahu lebih dulu nada cahaya yang ada saat itu. Sehingga, terkadang gambar akan terlihat biru atau kekuningan. Nada ini dipengaruhi oleh keseimbangan putih [white balance]. Dengan format RAW fotografer dapat dengan mudah menyesuaikan nada gambar saat dan pasca pemrosesan.
3. Tajam
Saat anda mengambil foto dengan format JPG, kamera biasanya akan mengedit data gambar sebagai bagian dari proses konversi sebelum memberikan tampilan akhir. Proses ini berlangsung sangat cepat sehingga banyak fotografer tidak menyadarinya. Dan, tampilan ini biasanya dapat disesuaikan pada pengaturan kamera yang mencakup saturasi, kontras, noise dan tingkat ketajaman.
Berbeda jika anda menggunakan format RAW saat mengambil foto. Sekalipun foto tersebut terlihat gelap karena saat sesi pemotretan cahayanya minim atau indoor photography, noise dan ketajamannya dapat disesuaikan dengan mudah. Sehingga foto akan terlihat lebih tajam, bersih dan sesuai harapan fotografer, tim dan juga klien.
4. Highlight Area Pada Gambar Dapat Diperbaiki Dengan Mudah
Highlight area itu adalah suatu wilayah yang ada dalam foto, yang memperoleh banyak sekali paparan cahaya. Lantas apa dampak highlight area ini pada foto? Dampaknya adalah over exposure sehingga gambar akan terlihat lebih putih, sementara area lainnya seolah kekurangan cahaya. Jika anda menggunakan format gambar JPG, area semacam ini mungkin akan sulit di diperbaiki karena gambarnya sudah final. Namun jika anda menggunakan format RAW detail-detail pada highlight area tersebut masih bisa disesuaikan agar tekstur warnanya sama dan seimbang.
Seperti yang saya sebutkan diatas, RAW adalah salah satu format file mentah yang rata-rata sudah tersedia pada kamera digital modern. Yang membuat format ini spesial adalah kemampuannya menyimpan setiap pixel gambar yang berhasil ditangkap sensor kamera. Data-data tersebut lalu disimpan dalam kode biner yang belum melalui pemrosesan kamera, karena itulah disebut dengan RAW.
Sebenarnya RAW bukan merupakan kepanjangan, singkatan atau akronim. Ia merupakan arti dari sebuah kata berbahasa Inggris yakni Mentah.
Jadi RAW = mentah. Mentah dalam bahasa Indonesia bisa berarti bahan baku, bahan yang belum diolah atau bisa di olah kembali, bahan yang belum matang dan lain sebagainya. Yang berarti format ini sangat cocok digunakan oleh fotografer profesional, yang ingin menambah sentuhan pada foto tersebut lewat proses editing misalnya untuk digital retouching.
Format ini pada dasarnya memiliki ukuran file yang cukup besar. Ukurannya sepadan dengan kualitas gambar yang dihasilkan. Selain itu, dalam format ini tersedia banyak sekali metadata yang dapat dilihat mulai dari kamera yang digunakan, tanggal, model pengambilan foto, kontras, jumlah warna dan lain sebagainya.
Kelebihan Mengambil Foto Dengan Format RAW
1. Mampu Menyimpan Semua Data Gambar
Keuntungan pertama dari format ini adalah kemampuannya menyimpan semua data-data gambar. Data-data tersebut tetap ada sekalipun sudah di edit. Misalnya begini, terkadang saat anda mengambil foto pemandangan, langit mungkin terlihat sedikit terang sehingga subjek yang di foto terlihat gelap. Jika anda menggunakan format JPG, ada metadata cahaya yang secara otomatis hilang. Karena pada dasarnya, gambar yang berformat JPG adalah gambar jadi atau final. Namun jika anda menggunakan format RAW, sejumlah besar informasi tetap akan tersimpan pada gambar, termasuk warna tadi. Sehingga, saat anda mengeditnya, anda bisa mengatur kontras langit yang terlalu terang itu agar subjek foto bisa kelihatan.
2. White Balance Mudah Diatur
Tahu gak apa itu White balance? Ini sebenarnya merupakan nada dari sebuah gambar. Nada ini berkaitan dengan tekstur dan warna. Misalnya begini, apabila white balancenya hangat maka gambar akan terlihat keemasan. Sementara, apabila white balancenya dingin maka gambar akan cenderung berwarna biru. Sebelum mengkonversi cahaya menjadi gambar, kamera biasanya akan mencari tahu lebih dulu nada cahaya yang ada saat itu. Sehingga, terkadang gambar akan terlihat biru atau kekuningan. Nada ini dipengaruhi oleh keseimbangan putih [white balance]. Dengan format RAW fotografer dapat dengan mudah menyesuaikan nada gambar saat dan pasca pemrosesan.
3. Tajam
Saat anda mengambil foto dengan format JPG, kamera biasanya akan mengedit data gambar sebagai bagian dari proses konversi sebelum memberikan tampilan akhir. Proses ini berlangsung sangat cepat sehingga banyak fotografer tidak menyadarinya. Dan, tampilan ini biasanya dapat disesuaikan pada pengaturan kamera yang mencakup saturasi, kontras, noise dan tingkat ketajaman.
Berbeda jika anda menggunakan format RAW saat mengambil foto. Sekalipun foto tersebut terlihat gelap karena saat sesi pemotretan cahayanya minim atau indoor photography, noise dan ketajamannya dapat disesuaikan dengan mudah. Sehingga foto akan terlihat lebih tajam, bersih dan sesuai harapan fotografer, tim dan juga klien.
4. Highlight Area Pada Gambar Dapat Diperbaiki Dengan Mudah
Highlight area itu adalah suatu wilayah yang ada dalam foto, yang memperoleh banyak sekali paparan cahaya. Lantas apa dampak highlight area ini pada foto? Dampaknya adalah over exposure sehingga gambar akan terlihat lebih putih, sementara area lainnya seolah kekurangan cahaya. Jika anda menggunakan format gambar JPG, area semacam ini mungkin akan sulit di diperbaiki karena gambarnya sudah final. Namun jika anda menggunakan format RAW detail-detail pada highlight area tersebut masih bisa disesuaikan agar tekstur warnanya sama dan seimbang.
Seperti yang saya sebutkan diatas, RAW adalah salah satu format file mentah yang rata-rata sudah tersedia pada kamera digital modern. Yang membuat format ini spesial adalah kemampuannya menyimpan setiap pixel gambar yang berhasil ditangkap sensor kamera. Data-data tersebut lalu disimpan dalam kode biner yang belum melalui pemrosesan kamera, karena itulah disebut dengan RAW.
LEAVE A COMMENT